Workshop Doc.Now! : Dapur Peramal Cuaca

Workshop Doc.Now! memang secara spesifik memilih untuk mengusung pendekatan fotografi dokumenter sebagai metode bercerita para partisipannya, akan tetapi bukan berarti workshop ini hanya bisa diikuti oleh mereka yang berkeinginan menjadi pewarta foto ataupun fotografer dokumenter. Yang menarik perhatian kami justru adalah keberadaan peserta-peserta yang sebelumnya tidak terbiasa menggunakan fotografi sebagai medium untuk merekam dan mengungkap cerita-cerita yang sebenarnya banyak tersimpan di kehidupan keseharian, meski mereka rata-rata sudah menguasai teknik dasar kamera dan sering memotret.

Kondisi di atas rasanya sangat kentara di kelompok yang kami bimbing: Dari enam partisipan, hampir seluruhnya memiliki latar belakang dan profesi yang tidak terkait dengan fotografi dokumenter. Dengan mempertimbangkan itu, pembelajaran kelompok ini akhirnya kami fokuskan pada eksplorasi visual tiap partisipan untuk mencari cara yang efektif dan segar dalam menyampaikan ceritanya masing-masing.

Dalam prosesnya, upaya-upaya pencarian visual itu tidak jarang memaksa partisipan untuk mengaplikasikan praktik-praktik yang tidak pernah mereka lakukan, mulai dari yang sifatnya teknis seperti menggunakan focal length tertentu saja dalam memotret, hingga yang non-teknis seperti berkomunikasi dengan orang asing untuk dimintai potretnya. Tentunya pengerjaan cerita setiap partisipan selalu memiliki kendala dan tantangannya tersendiri, tetapi kami pikir keenam orang tersebut di akhir workshop telah mampu belajar dari pengalaman yang mereka dapat selama sekitar 4 hari pemotretan dan diskusi intensif.

Doc.Now! dan 1000kata dengan gembira menampilkan karya-karya terbaik peserta workshop Doc.Now! yang telah dilaksanakan pada 4-9 Desember 2017 lalu. Karya-karya ini akan ditampilkan berturut-turut dalam beberapa minggu ke depan. Kali ini kita tampilkan karya Pande Putu Hadi Wiguna peserta workshop dari grup 2 workshop Doc.Now!

Pande Putu Hadi Wiguna mengangkat rutinitas dirinya sebagai seorang pegawai Badan Meteorologi, Klimatika, dan Geofisika (BMKG) Denpasar. Meskipun hasil kerja lembaga pemerintah ini setiap harinya dipublikasikan dan digunakan oleh orang banyak, tidak banyak dari kita yang mengetahui seperti apa proses pengumpulan data-data yang berada di baliknya.

Berangkat dari gagasan itu, kami mengarahkan Pande untuk mencoba membayangkan serangkaian pengecekan instrumen yang ia lakukan setiap harinya di kantor sebagai sesuatu yang ganjil, mewakili persepsi orang awam yang jarang melihatnya. Melalui foto-fotonya yang acapkali menggelitik dan bernuansa humor, menurut kami Pande cukup berhasil dalam memaparkan pekerjaan-pekerjaan ilmiah yang lazimnya bersifat kaku dan serius menjadi bernuansa ramah, aksesibel, dan mengundang keingintahuan.

Menariknya lagi, di akhir workshop Pande mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan proyek foto ini di situs-situs BMKG lainnya yang tersebar di propinsi-propinsi di Indonesia. Dengan akses yang ia miliki, jika proyek ini bisa berjalan bukan tidak mungkin karya ini akan menjadi catatan visual yang komprehensif dari sebuah institusi penting yang sudah berusia lebih dari 150 tahun.

Kurniadi Widodo & Muhammad Fadli

Mentor Doc.Now!

 

Dapur Peramal Cuaca

oleh Pande Putu Hadi Wiguna

ย Ketika sebuah stasiun TV menayangkan informasi cuaca, tahukah Anda bahwa hal itu tidak sesimpel gambar awan, matahari, dan tetes hujan? Ada ratusan angka numerik dibelakangnya, yang oleh rumus dan otak manusia disederhanakan dalam sebuah perhitungan prakiraan. Namun terbayangkah bahwa semua proses rumit itu dilakukan dengan hal-hal yang tak lumrah? Balon untuk mengetahui angin diketinggian? Sangkar untuk menyimpan termometer? Atau bola kristal untuk mengukur lama matahari bersinar?

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Menelusuri Labirin Kotagede

Para pencinta fotografi menikmati kehangatan warga Kotagede. Mereka memasuki ruang-ruang personal dan menjadi bagian dari warga.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.