Mobile Photography: Membuat Jatuh Cinta (Lagi!)

Saya tak pernah menyangka, kamera dari telepon genggam bisa membuat kecanduan memotret! Terus terang, tidak ada banyak harapan saat pertama kali menggunakannya di penghujung 2011. Terbiasa menggunakan DSLR dengan resolusi bagus dan lensa yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kamera ponsel terasa ‘ecek-ecek’, tidak serius.

Tapi hidup toh tak perlu selalu serius kan?

Kamera ponsel membuat segalanya santai tanpa beban, cenderung ‘bermain-main’. Menyadari keterbatasannya, saya kerap mengeksplorasi hal-hal yang umumnya tidak saya foto dengan menggunakan kamera SLR: membiarkan imajinasi mengembara lewat foto-foto yang agak menyimpang dari pendekatan fotojurnalistik yang biasa saya lakukan.

Siapa sangka, eksplorasi warna, bentuk dan tekstur justru membuat saya lebih memperhatian detail-detail yang biasanya luput dari perhatian. Benda-benda ‘nggak penting di sekitar kini menjadi sumber inspirasi yang tidak biasa. Kenyataan bahwa ia selalu ada digenggaman, membuat kamera ponsel ini menjadi perpanjangan ‘perasaan’ saya.

Kemudahan menyebarkan foto lewat social media seperti instagram sedikit banyak juga berpengaruh pada ‘hobi baru’ ini. Ditambah latar belakang yang lebih banyak menulis, saya kerap menambahkan caption yang sesuai dengan mood saat itu. Gabungan gambar dan kalimat puitis singkat ini segera menjadi adiksi dan pada akhirnya mengeluarkan sisi lain diri yang tak pernah saya sadari sebelumnya. Sisi yang lebih feminin dan penuh cinta.

Yang pasti, memotret dengan kamera ponsel mengidupkan lagi perasaan sukacita, seperti saat pertama kali menggunakan kamera SLR. Ia membuat saya kembali mengalami getar-getar yang sempat hilang karena memotret sempat menjadi rutinitas dan tak lebih dari sekedar pekerjaan. Berkatnya, saya kembali tersungkur, jatuh cinta kepada fotografi dan esensinya. (Dindajou)

dinda_seribukata1 dinda_seribukata14 dinda_seribukata8 dinda_seribukata11 dinda_seribukata7

 

dinda_seribukata4

 

Di sela prioritasnya mengurus rumah tangga, Dinda Jouhana mengerjakan berbagai project yang ia sukai di bidang penulisan, fotografi, budaya dan pendidikan. Mantan wartawan Los Angeles Times dan lulusan workshop fotografi di GFJA ini baru saja mempublikasikan buku pertamanya, “mail – a love letter”, sebuah buku yang menggabungkan foto (yang seluruhnya diambil dengan menggunakan ponsel), sastra dan desain. www.dindajou.com

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Menelusuri Labirin Kotagede

Para pencinta fotografi menikmati kehangatan warga Kotagede. Mereka memasuki ruang-ruang personal dan menjadi bagian dari warga.

One comment

  1. foto2 yg menarik, selamat Dinda buat bukunya!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.