‘Bertualang Foto’ ke Negeri Seberang

Angkor Thom, Provinsi Siemreap, Cambodia.

Salah satu harapan bagi setiap fotografer yang bekerja untuk media mungkin adalah mendapat penugasan liputan keluar negeri. Selain bisa melihat dunia luar, sang fotografer juga bisa bekerja sambil berlibur dan mendapatkan visual yang “baru”. Tidak semua media dengan mudah memberangkatan pewarta fotonya keluar negeri. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

Kenapa harus menunggu ditugaskan jika ada kesempatan keluar negeri dengan budget yang cukup murah atau setara dengan biaya berkunjung ke Bali atau Lombok. Apalagi beberapa tahun terakhir ini maskapai milik Malaysia, AA selalu menawarkan tiket promo ke berbagai negara Asia dengan penawaran yang gila-gilaan.

Sebagai gambaran, harga tiket kereta api kelas eksekutif Jakarta-Solo sekali jalan Rp. 240.000, sementara tiket pesawat JKT-Kuala Lumpur hanya Rp 125.000 untuk pergi-pulang. Atau harga tiket pesawat Jakarta-Denpasar sekitar Rp.500.000, sementara dengan harga yang sama tiket Jakarta-Saigon bisa didapat, sulit dibayangkan.

Manfaatkanlah tawaran menarik ini jika punya budget cukup ataupun pas-pasan tanpa harus menunggu penugasan dari kantor. Memanfaatkan libur cuti adalah waktu yang pas untuk melakukan “wisata foto” ke luar negeri. Tak perlu jauh-jauh bagi yang memiliki dana terbatas, mulailah dari negara ASEAN yang cukup menarik untuk dikunjungi semisal kawasan Indochina, Thailand, Vietnam, Cambodia ataupun Myanmar.

Perjalanan ke Vietnam menurut saya yang cukup murah, dengan dana lima jutaan sudah termasuk tiket pp, hotel, tranportasi, makan, oleh-oleh untuk 7 hari. Sangat jauh sekali jika dibandingkan saya ke Sumatera Barat untuk waktu yang sama 7 hari akan menghabiskan dana lebih dari itu. Begitu pula dengan Thailand, dengan biaya hidup yang tidak jauh beda dengan Indonesia, namun kesiapan negara ini menyambut wisatawan bisa diacungin jempol, ketersediaan transportasi yang beragam, pilihan hotel dari yang super murah hingga yang selangit.

Cambodia yang terkenal dengan Khmer roudge maupun angkor juga cukup ideal bagi penikmat perjalalanan sekaligus pemburu foto. Banyaknya pilihan hotel serta transportasi sangat memudahkan para pelancong.

Berikut tips yang bisa saya bagi berdasarkan pengalaman yang pernah saya lakukan saat berwisata foto:
1. Tentukan negara mana yang akan dikunjungi. Banyak buku-buku seperti Lonely Planet yang mengupas tempat-tempat menarik di tiap negara secara detail. Atau browsing di internet.
2. Pilihlah waktu yang pas untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, jika budget terbatas sebaiknya pilihlah waktu low season, bulan Januari hingga Mei adalah waktu yang pas, harga sewa guest house maupun hotel akan turun bahkan diskon karena menurunnya kunjungan turis yang berlibur.

3. Ketahuilah detail negara yang akan dikunjungi, karakter dan kebiasaan, musim, agenda festival, keharusan penggunaan visa serta biaya hidup.

4. Tentukan budget. Budget akan sangat berpengaruh pada jumlah hari kunjungan, jangan sampai uang kita terbuang sia-sia ketika sampai disana. Lebih menyenangkan jika tidak mengikuti paket wisata yang ditawarkan tur and travel, selain menekan budget kita bebas menentukan tempat yang diinginkan.

5. Carilah penerbangan yang cocok dengan budget, tiap maskapai penerbangan memiliki keunggulan masing masing. Misalnya AirAsia, Jetstar, Tiger airways, Bangkok airways merupakan low cost airlines. Airasia adalah pilihan yang pas bagi kita yang tinggal di Indonesia, setiap tahun maskapai ini selalu mengadakan promo tiket hampir di setiap bulan, biasanya harga tiket promo yang dijual untuk keberangkatan 2-4 bulan ke depan untuk bermacam destenasi negara. Saya pernah mendapatkan tiket seharga Rp 500.000 untuk Jakarta-Saigon pp, Jakarta-KL-NewDelhi 2.3 juta rupiah pp, Jakarta-KL 99 ribu rupiah pp, akan lebih baik jika kita rajin membuka situs maskapai tersebut untuk mengecek harga tiket murah dan promo. Informasi juga bisa kita dapatkan dari iklan yang sering ada di koran.

6. Karena tujuan keluar negeri adalah untuk berwisata foto, carilah penginapan yang murah atau guest house, selain murah, penginapan yang disewa hanya kita gunakan sebagai tempat transit dan beristirahat.

7. Lebih baik membawa mata uang Dollar dari Indonesia ketimbang membawa Rupiah. Mata uang Dollar lebih tinggi kursnya bila ditukar dengan mata uang setempat. Bawa juga uang pecahan kecil. Sesampai di bandara negara tujuan biasanya banyak jasa penukaran uang, tukarlah secukupnya saja karena kurs yang ditawarkan murah beberapa poin, disarankan menukar di bank resmi di luar bandara.

8. Bawalah pakaian seperlunya saja, kamera dan perlengkapan yang dibutuhkan, disesuaikan dengan keperluan kita apakah akan memotret landscape atau daily life. Sebaiknya bawalah kamera sesimpel mungkin, tidak merepotkan saat melakukan perjalanan dan juga tidak menjadi pusat perhatian orang.

9. Setiap negara memiliki rambu yang berbeda saat memotret, rambu ini perlu diperhatikan sekecil apapun. Ada tempat ataupun orang yang keberatan untuk diambil gambarnya. Amannya adalah jika merasa ragu untuk difoto tinggalkan saja cari momen lain atau meminta izin. Komunikasi berbaur adalah cara yang baik untuk lebih dekat jika ingin mendapatkan gambar yang “hangat”.Hati-hati dengan modus meminta bayaran setelah difoto, tidak hanya di Indonesia saja modus meminta bayaran dan memaksa juga ada di tempat asing.

10. Jalan kaki lebih menyenangkan untuk berkeliling jika jaraknya 1-3 kilometer. Atau naik angkutan umum jika jaraknya lebih jauh.

11. Untuk berburu foto ke luar negeri, dua hingga tiga orang cukup ideal, lebih mudah menyatukan persamaan dalam perjalanan, selain itu biaya sewa kamar dan taksi bisa ditanggung bersama, juga bisa saling membantu jika menemukan kesulitan di sana.

Safir Makki

Safir Makki, penikmat perjalanan. Lahir di Mekkah 22 november. Saat ini masih bekerja sebagai pewarta foto untuk harian berbahasa inggris Jakarta Globe. Pernah bekerja untuk surat kabar Media Indonesia.