Cerita Dibalik Foto Pemenang Anugerah Adinegoro 2020

Petugas pemakaman membawa jenazah dengan prosedur khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020). Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, total warga yang positif Covid-19 sudah tembus 100 ribu jiwa, tepatnya 100.303 atau bertambah 1.525 orang per hari ini. Dari jumlah tersebut, yang meninggal 4.838 jiwa dan yang sembuh 58.173 orang. KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK) 27-07-2020

Bagi insan media termasuk jurnalis foto, mengabadikan pandemi Covid-19, sebuah peristiwa besar yang sangat jarang terjadi, adalah kewajiban dan sekaligus keberuntungan dalam tanda kutip. Karya kita tentang pandemi itu akan tercatat dalam arsip sejarah. Walaupun dalam menjalaninya kita selalu diliputi rasa cemas akan keamanan diri dari virus yang mematikan tersebut. 

Hal tersebut juga yang menjadi alasan saya untuk kembali memotret prosesi pemakaman korban Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakara Timur, Senin (27/8/2020). Kebetulan hari itu diprediksi jumlah warga yang positif Covid-19 di Indonesia akan tembus di angka 100 ribu jiwa. 

Mobil ambulance tiba di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, mengantarkan jenazah pasien Covid-19, Senin (27/7/2020). Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, total warga yang positif Covid-19 sudah tembus 100 ribu jiwa, tepatnya 100.303 atau bertambah 1.525 orang per hari ini. Dari jumlah tersebut, yang meninggal 4.838 jiwa dan yang sembuh 58.173 orang. KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sebagai jurnalis foto Harian Kompas, saya sebelumnya telah dua kali menyambangi TPU, yang bersama TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dijadikan sebagai lokasi pemakaman jenazah korban Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Hanya saja, untuk kali yang ketiga ini saya datang pada sore hari. Hal tersebut saya lakukan karena pada saat itu Kompas belum memiliki dokumentasi pemakaman sore hari atau menjelang malam. Selain itu memotret di saat pergantian hari akan menimbulkan imaji yang berbeda. Langit yang menjadi latar belakang foto masih mengeluarkan warna biru tua atau belum gelap total, sehingga tidak terlalu kontras dengan obyek yang saya foto. Saya hanya menunggu keberuntungan agar ide yang ada dalam pikiran saya ini bisa terwujud.

Saya juga membayangkan bahwa memotret prosesi pemakaman di saat pergantian hari juga akan menimbulkan kesan lebih muram, sedih, dan sepi. Apalagi ditambah selama pandemi ini tidak ada lagi rangkaian seremonial sebelum jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat. Kerabat dan teman pun dilarang mendekati kuburan, hanya beberapa orang sebagai perwakilan keluarga saja yang diizinkan.

Walau target saya memotret saat menjelang gelap, tetapi dua prosesi pemakaman yang ada saat sore hari, tetap saya dokumentasikan, ini untuk berjaga-jaga jika momen yang saya inginkan ternyata tidak terwujud. 

Ternyata pukul 18.13 ambulance yang membawa jenazah korban Covid-19 tiba di pemakaman. Saya sudah siap untuk memotretnya dengan menggunakan kamera 5D Mark III dan lensa 24mm. Karena tidak banyak orang di tempat itu, saya cukup percaya diri menggunakan lensa fix tersebut. Saya berpikiran dengan menggunakan lensa itu akan dengan mudah maju-mundur untuk menyesuaikan angle yang saya mau tanpa harus mengganggu atau bersenggolan dengan orang lain. 

Prosesi pemakaman ternyata berjalan sangat cepat, pada pukul 18.18  petugas pemakaman telah selesai melaksanakan tugasnya. Dalam kurun waktu lima menit tersebut saya memotret sebanyak 197 frame. Setelah dipilih dan diedit, 11 diantaranya saya setor ke kantor.

Dari hasil foto tersebut saya ingin menggambarkan dan menyampaikan kondisi pemakaman kepada sebagian masyarakat di luar sana yang saat itu masih menganggap bahwa virus Covid-19 itu hanya hoax. Penguburan ini juga menjadi bukti bahwa pandemi telah mencuri saat-saat terakhir bagi keluarga yang ditinggal pergi karena mereka tidak dapat menemani orang yang mereka cintai menjelang akhir hayatnya.

Totok Wijayanto, Pewarta Foto Kompas, Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020, Kategori Foto Berita.

Petugas pemakaman membawa jenazah dengan prosedur khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020). KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas pemakaman membawa jenazah dengan prosedur khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020).  KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Petugas memakamkan jenazah dengan prosedur khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020). KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan saat rekan-rekannya memakamkan jenazah dengan prosedur khusus penanganan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020).  KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan penghargaan jurnalistik yang diberikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada insan media (wartawan) terhadap karya-karya jurnalistik yang sudah dimuat, ditayangkan, atau disiarkan di media massa. Di tahun ini fotografer Indonesia Oscar Motuloh, Tagor Siagian, dan Reno Esnir menjadi tim dewan juri untuk kategori foto berita. 

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Pemenang Regional World Press Photo Contest 2024 

World Press Photo hari ini (3/4/2024) mengumumkan para pemenang regional Kontes 2024, yang menampilkan pilihan …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.