Pesona “Cityscape Photography” 

Kota-kota besar identik dengan polusi, kemacetan dan hiruk-pikuk kehidupan urban. Tapi di balik hal-hal yang kurang menyenangkan, kehidupan kota juga menyimpan keindahan. Inilah yang coba ditangkap dan dihadirkan oleh Rohani Tanasal lewat cityscape photography yang ditekuninya. Cityscape photography sebenarnya adalah lanscape photography dalam versi yang berbeda, lewat foto-fotonya Rohani yang juga seorang Sony Alpha Guru ini menampilkan keindahan gedung-gedung pencakar langit, menggantikan suasana pegunungan dan pepohonan yang biasa menjadi bagian utama fotografi lanscape.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat foto cityscape yang menarik versi Rohani:

Peralatan yang tepat

Diperlukan peralatan yang memadai untuk membuat foto yang menarik, antara lain adalah bodi kamera dengan kualitas yang memadai. Kamera dengan dynamic range yang tinggi menjadi pilihan yang paling tepat. Berikutnya adalah memilih lensa yang sesuai 14-24 mm, 24-70 mm dan 70-200 mm. Lensa harus kita sesuaikan dengan kondisi rooftop yang menjadi lokasi pengambilan gambar. Perlu diperhatikan juga, penggunaan lensa sangat tergantung dengan posisi gedung . Hanya rooftop tertentu yang memerlukan lensa lebar, terutama bila di depannya menjulang gedung lain. Lensa medium 24-70 mm sangat tepat untuk digunakan bula pemotretan dilakukan di gedung yang tinggi, cityscape yang terlihat akan menjadi sangat lebar, sehingga bila diambil menggunakan lensa lebar akan membuat gedung-gedung lain terlihat terlalu kecil sehingga menghilangkan point of interest yang kita inginkan. Lensa 70-200 mm kita gunakan untuk memotret gedung-gedung yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kita. Alat yang berikutnya adalah tripod. Pemilihan jenis tripod sangat penting untuk diperhatikan, dan harus disesuaikan dengan berat bodi kamera dan lensa yang kita gunakan.   

Pemahaman teknis fotografi

Seperti bidang fotografi yang lain, diperlukan penguasaan teknis fotografi yang cukup dalam memotret cityscape, terutama dalam mengatur white balance (WB), exposure, speed dan aperture. Dengan pemahaman teknis fotografi yang memadai, kita akan dapat dengan mudah menghasilkan foto yang menarik. Pengaturan exposure, WB perlu disesuaikan dengan kondisi pencahayaan dan waktu pengambilan gambar. Sebagai contoh, untuk memotret foto sunset kita bisa menggunakan WB yang bersifat hangat untuk merekam warna-warna hangat yang dominan. Saat memasuki blue hours, yaitu lima hingga tujuh menit setelah sunset, Saya biasa menggunakan auto WB untuk mendapatkan warna biru langit. Blue hours adalah momen favorit dalam memotret cityscape, dengan teknis yang tepat kita bisa menghasilkan foto-foto kota yang menawan. 

Pemilihan point of interest dan pemanfaatan foreground 

Salah satu hal yang paling penting dalam cityscape photography adalah pemilihan point of interest (POI) dan foreground (latar depan) yang tepat sehingga kita bisa mengatur komposisi yang menarik. Foto dengan POI dan komposisi yang tepat menghasilkan foto kota yang kuat.

Selamat mencoba!

Rohani Tanasal

fotografer profesional, Sony Alpha Guru

@rohani_tanasal

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Menuju Keheningan Milford Sound, New Zealand

Di kawasan yang masih merupakan bagian dari jalur pegunungan Southern Alps (Alpen Selatan) memiliki dua fiord yang terkenal yakni Milford Sound dan Doubtful Sound. Milford Sound terletak di bagian utara, sedangkan Doubtful Sound terletak dibagian selatan. Piopiotahi, sebutan orang Maori untuk Milford Sound memiliki teluk lebih pendek namun relatif lebih mudah aksesnya dibanding Doubtful Sound.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.