Menyemai Mimpi Menuai Prestasi

Regenerasi adalah sebuah keniscayaan. Di bidang apa pun dalam kehidupan, proses ini disadari atau tidak pasti terjadi. Daun hijau yang menguning, mengering, lalu gugur, adalah cara alam “membahasakan” regenerasi. Bahwa ada regenerasi yang berlangsung secara alamiah dan ada yang didesain sesuai kebutuhan, itulah fakta yang tak terbantahkan.

Regenerasi yang didesain lazim terjadi di ranah olahraga. Klub-klub olahraga menjamur di seantero negeri dan di dalamnya bibit-bibit muda bersaing sejak dini untuk bertahan dalam siklus latihan yang panjang hingga akhirnya tiba di jenjang juara. Yang kalah mengalah dan terpinggirkan sedangkan yang menang terus melaju dan tak terhentikan.

Di Rawamangun Atletik Center (RACe), misalnya, proses regenerasi itu berlangsung dari waktu ke waktu. Bocah-bocah lucu yang datang berlatih mulai dari usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Harapannya, tentu saja, mereka kelak bisa menggantikan seniornya seperti Ahmad Sakeh Sumarsono (DKI) jawara 400 dan 200 m PON 2004, Syafwaturrahman (NTB) juara 200 m kejurnas atletik 2013, atau menjadi pengganti Dedeh Erawati (DKI) yang tak tertandingi di 100 m gawang PON 2012. Setidaknya menjadi seperti Rudy Yanwaf, atlet senior andalan Papua Barat.

Dan, nyatanya, bocah-bocah lucu dan lugu itu memang bertekad menjadi atlet besar di negerinya. Tampil mewakili daerahnya di event nasional seperti kejurnas dan PON. Jika mulus, mewakili Indonesia tercinta di ajang SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade…

Wow…! Itu impian masa depan yang sejak kini sudah mulai mereka bayar dengan bulir-bulir keringat yang membasahi dahi, leher, dan sekujur tubuh mungil mereka… “Saya ingin jadi juara, ingin mewakili Indonesia di SEA Games atau Kejuaran Dunia,” kata Raihan, 10 tahun, salah satu siswa di RACe.

Di sini, seperti penuturan Agung Mulyawan selaku pelatih kepala, teknik dan mental ditempa seiring sejalan. Rasa percaya diri dibangkitkan dan sikap minder ditanggalkan. Hasil latihan dipertaruhkan di arena sesungguhnya seperti Kejuaraan Atletik Bulanan SD tingkat DKI Jakarta.

Ada yang menang, ada yang kalah… itu bagian dari seleksi alamiah yang pasti terjadi. Dan, dalam keseluruhan pergumulan proses panjang dan melelahkan itu, Agung berharap bisa ikut mengantar Raihan dan kawan-kawan mewujudkan mimpi-mimpi mereka… mimpi menjadi juara atas nama Indonesia tercinta…** (Jessica Margareta / Top Skor)

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_01
Hal penting yang harus dilakukan sebelum berlatih adalah pemanasan yang benar. Tubuh mereka memang kecil, tapi lihat… gerakan pemanasannya, tak kalah dengan Rudy Yanwaf (depan), atlet senior Papua Barat.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_02
Pola latihan fisik mereka sejatinya sama dengan yang dilakukan para juara seperti Ahmad Sakeh Sumarsono, atlet DKI jawara 400 m dan 200 m PON 2004 (depan). Yang berbeda hanya intensitasnya saja yang disesuaikan dengan usia mereka.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_03
Ketepatan gerakan saat start akan menentukan secepat apa mereka melesat di lintasan. Dengan start yang benar, Syafwaturrahman (tengah) merebut medali emas lari 200 m Kejurnas Atletik 2013.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_04
Perpindahan tongkat dari satu pelari ke pelari lainnya di nomor estafet ini, mereka lakukan dengan gerakan semulus yang diperagakan Tri Setyo Utami (kiri) dan Serafi Anelis Unani (Jatim), dua dari kuartet peraih medali emas nomor 4×100 m estafet putri pada PON 2012.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_05
Secepat apa catatan waktu yang ditorehkan hari ini dibandingkan hari-hari sebelumnya adalah indikator pencapaian hasil latihan. Lebih cepat berarti lebih baik sedangkan jika melambat berarti ada yang salah.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_06
Semangat pantang menyerah mereka digembleng sejak usia dini. Jika proses ini berjalan lancar, hasilnya bisa seperti torehan prestasi Iswandi (tengah), sprinter NTB pemegang medali emas 100 m putra pada PON 2012.

 

PE_Jessica Margaretha_Menyemai Mimpi Menuai Prestasi_07
Ekspresi di wajah mereka yang penuh semangat, kagum dengan semua medali yang diperlihatkan Dedeh Erawati (tengah), atlet DKI yang tak tertandingi di 100 m gawang putri pada PON 2012, ISG 2013 dan Kejurnas Atletik 2013.

 

 

Photographer

Jessica Margaretha yang akrab disapa Jeje, lahir di Cirebon 26 Januari 1989. Bekerja sebagai pewarta foto di harian olahraga TopSkor sejak 2012. Pada tahun 2012 salah satu karyanya mendapat juara 1 kategori sport Anugerah Pewarta Foto Indonesia serta nominasi Anugerah Adiwarta dan Pada tahun 2013 mendapat grant pada ajang Permata Photojournalist Grant. Dan pada 2015 mendapat juara 3 kategori photo essay Anugerah Pewarta Foto Indonesia V (2013-2014).

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Pemenang Regional World Press Photo Contest 2024 

World Press Photo hari ini (3/4/2024) mengumumkan para pemenang regional Kontes 2024, yang menampilkan pilihan …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.