Incredible India

Keindahan Taj Mahal dan pemukiman warga saat menjelang senja dari atas hotel Kamal, Taj Ganj, Agra.

Destinasi solo backpacking saya kali ini adalah India, perjalanan yang cukup menyenangkan sekaligus menyebalkan di mana kesabaran benar-benar diuji menghadapi karakter dan budaya India yang berbeda dengan budaya kita. Saya memilih New Delhi, Agra dan Varanasi sebagai tujuan perjalanan dalam 9 hari. India sangatlah luas, banyak tempat yang menarik layak dikunjungi, idealnya 1-2 bulan untuk menjelajah kota-kota di India.

New Delhi

Berbekal tiket, paspor yang sudah dibubuhi visa dan uang 450 US Dollar plus uang cadangan 4300 Ruppee, tibalah saya di New Delhi setelah menempuh 5 jam 45 menit penerbangan dari Kuala Lumpur. Malam itu tak ada yang istimewa saat saya memandang kanan kiri New Delhi selama berada di dalam taksi yang mengantar saya menuju penginapan.

Taksi yang saya tumpangi sudah cukup tua, tanpa ac dengan sopir yang bertubuh besar dengan sorot mata tajam. Perlu berhati-hati memilih taksi di India khususnya New Delhi, perilaku sopir taksi di sini sama dengan di indonesia bahkan sedikit lebih parah. Saya memilih taksi prepaid dari bandara menuju penginapan seharga 320 Ruppee ( Rp 60 ribuan). Meski mobilnya tua tapi dengan harga resmi.

Di New Delhi banyak sekali guest house maupun hotel berbintang di kawasan Paharganj (kawasan ini lebih banyak budget hotel bagi backpacker) dan Connaught Place (kawasan ini sedikit elit dan lebih nyaman). Jika berbudget terbatas pilihlah kawasan Paharganj, kawasan ini sangatlah padat karena dekat dengan main bazaar (seperti kawasan tanah abang), riuh dengan pedagang, autorickshaw (bajaj), gelandangan dan sapi.

Rata-rata hotel maupun guest house di kawasan ini terletak di gang-gang kecil dengan rate 100-750 Ruppee ( 1 Ruppee = Rp 200 ). Kelebihan lain kawasan Paharganj adalah dekat sekali dengan New Delhi rail station hanya perlu 5-10 menit berjalan kaki.

Lain halnya dengan Connaught Place, daerah yang mirip dengan Le Loi street di Saigon atau kawasan Blok M Jakarta dipenuhi dengan butik mewah dan nyaman bagi pejalankaki.

pengunjung yang ingin melihat dari dekat Tajmahal diharuskan melepaskan alas kaki atau menggunakan kantong khusus pelindung sepatu.

New Delhi sejujurnya mempunyai banyak tempat menarik, seperti Red Fort, Humayun’s Tomb, Hazrat Hizamudin Dargah, Masjid Jama dan lain-lain. Dengan waktu terbatas saya hanya menyempatkan datang ke Masjid Jama untuk ikut berjamaah Dzuhur. Masjid Jama merupakan masjid terbesar di India yang dibangun pada 1644-1658 terletak di kawasan Old Delhi. Tidak jauh dari Masjid Jama ada sebuah rumah makan Karim yang tersohor itu, saya pun mencoba kenikmatan kuliner restoran ini. Chicken afghani dan mutton biniyani (sejenis nasi dicampur daging ,potongan bawang) plus kuah kari, segelas masala tea. Makan di resto dan cafe di New Delhi dikenakan pajak 12,5 persen, sesuai aturan pemerintah.

Transportasi di India cukup memadai, mulai dari rickshaw sampai kereta bawah tanah (khusus di New Delhi), pesawat domestik pun beragam. Berkereta api menuju kota-kota di India sangat menyenangkan. Untunglah saya telah memesan tiket kereta sebulan sebelum keberangkatan dengan tujuan Varanasi, Agra, New Delhi meskipun dengan status waitlisted, jika tidak pastilah saya akan kehabisan karena hampir semua rute penuh.

Transportasi kereta api India kalah jauh jika dibandingkan dengan Indonesia dari segi kelas. Tapi Indonesia kalah jauh dari India untuk layanan pemesanan tiket dan informasi keberangkatan dan kedatangan. Yang lebih menarik adalah layanan khusus bagi turis yang akan mencari tiket untuk keberangkatan hari itu juga (tourist quote). Pemesanan tiket lewat online sangat memudahkan para turis seluruh dunia, pilihan tempat duduk, dan makanan sangat detail.

beginilah suasana keruwetan di Chowk road tidak jauh dari Main bazaar, Varanasi.

Varanasi

Sesampai di kota Varanasi dengan menumpang kereta Shiv Ganga Exp. kelas first AC (di bawah kelas argo dan di atas kelas bisnis) dari New Delhi selama 13 jam, Saya menuju Dashashwamedh Ghat kira-kira 5 kilometer dari Varanasi junction railstation. Menumpang autorickshaw dengan ongkos 80 Ruppee (Rp 18 ribu) saya diturunkan di satu tempat dengan alasan sopirnya bahwa sudah dekat dan bajaj tidak bisa masuk alias harus jalan kaki. Saya percaya karena kondisinya seperti itu.

Saya pun berjalan kaki dengan menggendong dua buah ransel sejauh dua kilometer mencari penginapan yang saya baca di buku travel. Pencarian pun tak berhasil dan saya tersadar bahwa tukang bajaj tadi berhasil menipu saya, ternyata sepanjang berjalan kaki saya melihat banyak bajaj yang berlalu lalang di kawasan itu.

Akhirnya saya mendapatk sebuah guest house meski tidak menemukan guest house yang saya cari. Hotel ataupun guest house murah di Varanasi kebanyakan masuk gang kecil bercampur dengan sapi plus kotorannya, pedagang, dan lalu lalang warga yang hendak ke vihara, seperti memasuki lorong kecil di kawasan banjir kampung melayu Jakarta ataupun gang-gang kecil di Sosrowijayan Yogya tapi dengan kondisi super kotor. Bagi yang tidak terbiasa kondisi seperti ini akan tersiksa.

Guest house yang saya pilih sangatlah dekat dgn vihara Vishwanath, vihara yg terkenal dengan towernya yang terbuat dari 800 kg emas didirikan thn 1776. Sayangnya saya tak boleh mengambil gambar di sini dengan penjagaan yang super ketat. Sebenarnya ini bukanlah guest house, lebih cocok dibilang kos-kosan dengan rate 210 Ruppee (Rp 42 ribu) per malam tanpa kamar mandi, tv, apalagi kipas angin, hanya tempat tidur dengan ukuran kamar 2×3 meter.

Masyarakat Varanasi cenderung lebih bersahabat dibandingkan New Delhi, lebih ramah namun tetap waspada dengan tipu daya. Setiap berjalan sapaan Namaste (bahasa hindi yang berarti halo) selalu menghampiri. Banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi di sini terlebih lagi di kawasan sungai gangga. Ada 80 ghat (semacam undak-undakan yang biasa digunakan warga sebagai tempat mandi, mencuci,menjemur sari).

Di ghat inilah warga berkumpul melakukan ritual atau pun kegiatan MCK. Ghat yang paling besar adalah Assi sedangkan Dasaswamedh adalah yang paling ramai didatangi turis karena bangunannya yang berwarna-warni. Manikarnika ghat, adalah salah satu yang paling menarik yaitu tempat pembakaran mayat. Jangan harap bisa mengambil gambar di sini, pengunjung boleh mengikuti ritual ini dengan bermacam persyaratan dari pakaian hingga membayar donasi. Saya mencoba mendatangi ghat-ghat tersebut mulai jam 5.30 pagi. Pagi hari adalah waktu yg tepat untuk melihat aktivitas di pinggiran sungai Gangga kendati harus jalan berhati-hati karena banyaknya kotoran sapi, sampah serta sapi dan anjing yang tidur di emperan gang.

Sapi adalah hewan suci di India, maka bebaslah ia berkeliaran. Tripura Bhairavi street pagi hari, Varanasi, India.

Di sepanjang sungai Gangga terdapat banyak perahu kayu yang disewakan untuk menyusuri keindahan sungai. Harga yang ditawarkan pun beragam dari 150-250 Ruppee per jam. Menyusuri sungai Gangga memberikan pengalaman visual yang menarik.

Varanasi juga terkenal dengan produksi sutera dan kain sari. Dengan menyusuri Madanpura road dan masuk ke dalam gang kecil kita akan menemukan pabrik rumahan sutera dan sari dengan harga mulai dari 250 Ruppee untuk scarves hingga 5000 Ruppee untuk sari, tergantung kualitas.

Yang tak kalah menarik adalah kawasan main bazaar antara Chowk road dan Dashashwamedh. Kawasan ini merupakan pasar dan toko-toko semacam kawasan Tanah Abang di Jakarta tapi lebih padat dan semrawut seperti pasar Mester Jatinegara, copet-copet bertebaran bahkan polisi pun kewalahan mengatur lalu lintas warga di sini.

Makanan di Varanasi dan kota lainnya di India hampir seluruhnya berbahan kari dan vegetarian, dengan rasa pedas. Tak perlu khawatir bagi yang tidak suka masakan India, ada banyak cafe yang menawarkan menu Western, Korea, Jepang dan China meskipun ada sedikit rasa bumbu rempah India. Makanan di Varanasi cenderung murah,saya selalu memilih makan di cafe selain lebih higienis juga relatif murah, sekali makan dan minum sekitar 100-150 Ruppee (Rp 20-30 ribu).

Kaum pria mandi di sungai gangga, Air gangga dipercaya bisa menyucikan diri dari dosa seumur hidup.

Agra

Dari Varanasi saya menuju kota Agra sekitar 12 jam perjalanan dengan kereta Marudhar exp. Rata-rata kereta di India menyediakan sleeper bukan chair yang dilengkapi dengan ac ataupun kipas angin untuk jarak tempuh yang jauh. Ini mengingatkan saya pada kereta Senja Utama Solo-Jakarta 13 tahun lalu.

Selama perjalanan menggunakan kereta di India tak bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak karena selalu menjaga ransel berisi kamera. Kereta di India selain jalannya pelan karena membawa banyak gerbong, juga banyak kawanan pencuri tas yang berkeliaran saat penumpang terlelap tidur. Beruntunglah selama perjalanan selalu bertemu dengan turis2 dari Jepang dan Eropa sehingga bisa saling bergantian mengawasi barang bawaan.

Sampailah saya di kota Agra yang terkenal dengan Taj Mahal. Agra adalah salah satu kota di provinsi Uttar Pradesh, berjarak sekitar dua jam perjalanan dari New Delhi. Agra lebih bersih dibandingkan kota lain yang saya kunjungi di India. Kota Agra memiliki dua stasiun kereta api utama yaitu Agra Cantonment dan Agra Fort.

Jehan, dia bekerja di Moni guest house sebagai penjemur pakaian para tamu yang menginap disini, Varanasi.

Kali ini saya tak mau ditipu lagi, dengan 50 Ruppee saya diantar bajaj menuju hotel Kamal, hotel yang sudah saya pesan via online bayar di tempat. Hotel yang terletak di kawasan Taj Ganj ini memasang tariff 600 Ruppee (Rp 120 ribu) per malam. Dengan kondisi bersih, dilengkapi kamar mandi, berlantai marmer dan di atas hotel ada cafe rooftop yg menyediakan pemandangan Taj Mahal diantara pemukiman warga. Kawasan Taj Ganj adalah kawasan backpaker dengan banyak guest house maupun hotel bertarif murah. Terletak 10 menit berjalan kaki menuju Taj Mahal. Cafรฉ, resto dan warnet bertebaran di kawasan ini.

Rate penginapan di sini relatif murah hanya sekitar 100-800 Ruppee per malam. Taj Mahal, Agrafort, Fatehpur Sikri merupakan destinasi yang menarik di Agra. Untuk memasuki lokasi ini harga tiket bagi warga lokal dan turis jauh beda, sekitar 10 kali lipat. Turis benar benar diperas di India. Di kawasan Taj Ganj ada banyak masjid karena komunitas muslim di sini cukup banyak. Setiap memasuki waktu sholat, Adzan saling bersautan.

Taj Ganj, kawasan backpacker di pagi hari.

Sebenarnya untuk berkunjung ke Tajmahal dan sekitarnya dari New Delhi sangatlah mudah, pemerintah India menyediakan kereta api jurusan New Delhi-Agra yang berangkat setiap hari dari New Delhi rail station dan Hazrat Nizamuddin station. Berangkat pagi hari sekitar pukul 6-7 dan tiba di Agra pukul 8-9. Kereta pun tinggal pilih, Taj express atau Bhopal Shatabdi exp. Bhopal Shatabdi exp menurut saya adalah kereta paling terbaik layananannya selain cepat penumpang disediakan makanan, minuman, cemilan dan buah2an sesuai dengan harga tiketnya 400-700 Ruppee.

rooftop caffe

Tips berkunjung ke India :

1. Waktu kunjungan ke India yang pas adalah Februari-April. India memiliki 3 musim, musim panas, dingin, dan hujan (monsoon). Cuaca di India utara dan selatan berbeda. Atau Oktober-November karena cuaca tidak begitu panas dan dingin alias sejuk. Mei-juni adalah paling panas temperatur biisa mencapai 40 derajat celcius ke atas. Desember sampai tengah Februari suhu di India sangat dingin. Rata-rata 10-15 derajat celsius.

2. Memesan guest house maupun hotel di India via online perhatikan secara detail, banyak hotel kecil menawarkan harga murah, berbagai fasilitas yang didapat, karena kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Keuntungan mencari guest house atau hotel langsung di tempat biasanya bisa ditawar bahkan mendapat diskon.

3. Karakter orang India jika berbicara intonasinya sedikit keras terkesan marah, sikapi dengan bijak bahwa itu bagian dari karakter mereka.

4. Lihatlah situasi saat memotret, jika perlu sebelum memotret orang izinlah terlebih dahulu jika tidak ingin dimarah atau diminta uang oleh orang yang difoto. Memotret perempuan di India apalagi di kampung sedikit sensitif dibutuhkan pendekatan atau izin.

5. Bila berpergian bawalah selalu tissue basah atau handwash gel dan air mineral jika perlu masker karena udara di India tidak begitu baik.

6. Bawalah selalu uang ruppee pecahan kecil, sopir taksi ataupun autorickshaw sering tidak mengembalikan uang kembalian dengan alasan tidak ada uang kecil.

7. Berilah gembok kecil di semua tas bawaan, untuk menghindari aksi copet ato jambret di tempat umum maupun di dalam kereta.

8. Jika bingung bertanyalah kepada orang yang tepat seperti polisi ataupun pemilik hotel maupun pelayan cafe.

9. Di India banyak sekali orang yang ramah untuk menolong ataupun menawarkan jasai yang ujung-ujungnya meminta tips, cermatilah hal-hal yang seperti ini.

10. Pilihlah waktu yang tepat berkunjung ke India, hampir setiap bulan ada festival keagamaan atau budaya yang menarik di kota-kota yang ada di India. Kunjungi www.eventsinindia.com, www.incredibleindia.org, www.indiamike.com untuk mencari tahu kegiatan dan festival di India.

11. Jika waktu kunjungan ke India terbatas sementara ingin berkunjung ke kota-kota yang jauh, ada baiknya menggunakan transportasi pesawat untuk efektifitas waktu. Di India banyak maskapai murah semacam Indigo, Kingfisher, Spicejet, GO Airlines, Jagson Airlines.

12. Perjalanan dengan kereta api di India cukup menyenangkan jika punya banyak waktu. Pesanlah tiket jauh-jauh hari, karena selalu penuh penumpang. Pemesanan tiket kereta India melalui online sangat mudah. Ada 3 situs online pemesanan tiket kereta India yang direkomendasikan yaitu www.cleartrip.com, www.indianrail.gov.in, www.seat61.com.

13. Ada banyak paket tur perjalanan yang ditawarkan di sana, jika tak ingin repot mengurus sendiri. Silahkan bertanya ke [email protected]. Bagi warga negara Indonesia, berkunjung ke India dibutuhkan visa yang dapat diurus di kedutaan India di Jakarta dengan biaya Rp 492 ribu untuk 2 bulan. Mudah dan cepat asalkan semua persyaratan dipenuhi. VOA (visa on arrival) baru tersedia di New Delhi dan Mumbai dengan cukup membayar US $ 60.

(Safir Makki, penikmat perjalanan)

About 1000kata

1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.

Check Also

Menuju Keheningan Milford Sound, New Zealand

Di kawasan yang masih merupakan bagian dari jalur pegunungan Southern Alps (Alpen Selatan) memiliki dua fiord yang terkenal yakni Milford Sound dan Doubtful Sound. Milford Sound terletak di bagian utara, sedangkan Doubtful Sound terletak dibagian selatan. Piopiotahi, sebutan orang Maori untuk Milford Sound memiliki teluk lebih pendek namun relatif lebih mudah aksesnya dibanding Doubtful Sound.

24 comments

  1. info yg sangat bermanfaat. Akhir mart saya mau ke India

  2. Definitely believe that that you said. Your favourite justification appeared to be on the

    web the easiest thing to keep in mind of. I say to you, I definitely get annoyed whilst folks consider concerns that they just don’t know

    about. You controlled to hit the nail upon the

    top as smartly as outlined out the entire thing without having side effect

    , folks could take a signal. Will probably be

    back to get more. Thank you

  3. Excellent blog right here! Also your website rather a lot up fast! What host are you the use of? Can I get your associate link for your host? I desire my site loaded up as fast as yours lol

  4. Klo ada yang plan di tunggu emailnya di
    [email protected]

  5. Siapa yang planning mau ke india akhir taun 2014?

    klo ada di tunggu emailnya ya

    Klo bisa yang udh pernah ke india

    thanks

  6. Mending jangan. Saya pernah kesana india lebih parah dari indoneaia. Negaranya kotor, orangnya kasar”..

  7. wow..wow.. terimakasih banyak infonya..very interesting, Sir ! can't wait to go there.. ๐Ÿ™‚

  8. Appreciate it quite a lot regarding discussing that operating individuals you probably know what you’re dealing with! Book-marked. Make sure you likewise take a look at this site Is equal to). Organic beef have got a website link alternate arrangement concerning people

  9. They may be mostly used by company guys, self employed people for example managing directors and mostly company’s executive officers. From day to day basis these individuals carry them to run their errands all more than the place. It all begins at their homes then for the offices then to each of the meetings they’ve during the complete day. It truly is such a concern that such high-priced devices are usually mishandled by the bags in which they are carried. When one particular buys a laptop from an original dealer, it have to unquestionably come with a whole package in the cables, the charger and even the laptop bag itself. One carries the package house recognizing that the solution they bought is worth what they spent. But what they usually do not know is the bags they’re sold to carry the exclusive laptop will not seriously assure the security of their laptops. The cause as to why this happens is simply because individuals would know how to market place the laptops but don’t care about the maintenance of it. All they care is in regards to the funds they make when they sell the laptops.

  10. terimakasih sharingnya, bermanfaat sekali, karena saya ada rencana akan ke india awal tahun. ๐Ÿ™‚

  11. Your website is great for indian news. Thanks

  12. Ada yg punya pengalaman ke Goa india kah?

  13. Wow, wonderful blog layout like Incredible India | Seribu Kata!
    How long have you been blogging for? you made blogging
    look easy. The overall look of your web site is excellent, let alone the content!

  14. I don’t even know how I ended up here, but I thought this post was good. I don’t know who you are but certainly
    you are going to a famous blogger if you are not already
    ๐Ÿ˜‰ Cheers!

  15. hi scaan dan lenni , ada rencana mau ke india ya ? kapan tuh ? bareng yuk , kasih info ke dian ya di fb:[email protected] ๐Ÿ™‚ thx

  16. thanks infonya..

  17. maksudnya VOA baru di New delhi, gimana mas?kalo ke agra dan jaipur otomatis ga perlu visa kan kalo first arrivalnya di New delhi…?thx sharing-nya sgt membantu sekali…saya ada rencana backpacker ke New Deldi_jaipur_ agra

  18. very nice tips, jadi tambah semangat mau backpack keliling india…, caiya caiya… ๐Ÿ˜€

  19. matur nuwun mas bro,..menarik neh,..udah tua pengen jalan2 tapi dah punya anak tiga heeee

  20. Perjalanan yang mengasyikkan ๐Ÿ™‚

  21. Wahhh jadi pengen jalan kesana neh…… mantep mas bro :). Juga tips-nya…..

  22. wew..what a incredible story ๐Ÿ™‚

  23. weeewww..incredible story.. ๐Ÿ™‚

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.