Galeri #1000kataterpilih: Ada apa di balik sebuah foto?

Oleh: Dita Alangkara

Mulai bulan November 2019, 1000kata secara rutin memilih karya-karya foto terbaik dari tagar #1000kata di instagram dan menampilkannya dalam sebuah artikel tetap di website www.1000kata.com. Ini kami lakukan sebagai bentuk apresiasi bagi para sahabat yang telah bersedia berbagi karya melalui tagar tersebut. Semoga  Galeri #1000kataterpilih ini dapat semakin meramaikan tagar #1000kata dan bersama-sama kita bisa bersukacita merayakan fotografi .

Mungkin kebanyakan dari kita melihat foto sebagai sebuah tampilan di layar gawai yang hanya kita apresiasi sepersekian detik sebelum akhirnya pindah ke foto berikutnya. Dalam dunia surplus foto di mana kita ‘dibombardir’ ratusan bahkan ribuan foto setiap hari seperti sekarang ini, hal itu sepertinya memang sudah jadi keniscayaan. Walaupun begitu, mubazir rasanya menikmati imaji hanya sebagai sebuah produk akhir, karena sejatinya foto adalah hasil dari sebuah proses yang berpikir yang bisa jadi cukup panjang dan kompleks.

Seperti kata pepatah ‘dari mata turun ke hati’, setiap foto biasanya dimulai dari melihat. Mata kita merespon benda atau kejadian yang kita anggap menarik, dilanjutkan dengan rasa yang mengimajinasikan estetika melalui eksplorasi pilihan-pilihan angle, pencahayaan, setting kamera dan sebagainya, sampai akhirnya berpuncak pada perintah otak kepada  jari telunjuk (atau jempol buat kalian mobile photographer) untuk menekan tombol rana.

Menarik sekali sebenarnya untuk mencoba menyelami alam pikir seorang fotografer lewat foto yang diambilnya. Membayangkan apa yang dilihat dan dirasa, kenapa sebuah subyek menarik untuk seorang fotografer tapi tidak untuk orang lain, atau adakah pesan-pesan tertentu yang coba disampaikan oleh seorang fotografer.

Foto motocross Tafi M. Taufiqurrahman (IG: @tofifoto) , misalnya, berapa frame kira-kira yang yang diambilnya sampai dia mendapatkan foto yang dirasa sempurna?  Atau foto ‘Winnie The Pooh’ karya @tandur_ri. Menarik buat saya bagaimana @tandur_ri bisa menggabungkan candi yang berkesan kuno dan kaku, dengan unsur fantasi berupa karakter kartun ditambah lagi dengan ‘twist’ teknologi dan kebutuhan manusia masa kini yang harus selalu ‘connected’ yang disimbolkan dengan smartphone yang dipegang si ‘Pooh’.

Sesuatu yang kelihatan spontan-pun ternyata juga perlu proses, seperti foto ‘Black Jack’ karya Indra Kusuma (@indra_koesoema) yang diambil di Stasiun Sudirman. Menurutnya dia harus menunggu beberapa saat untuk bisa mendapatkan momen yang pas. Sekali lagi, ini adalah contoh koordinasi antara rasa dan karsa yang dipuncaki dengan ditekannya tombol penangkap citra.

Ide yang lebih simbolis dapat kita lihat dalam foto @sigitzero yang diberi judul ‘Bubbling’. Sigit mengimajinasikan bahwa balon-balon yang ada dalam fotonya adalah ide-ide yang sedang dipikirkan oleh subyek-subyek fotonya.

Apapun analisa kita akan sebuah foto bisa jadi hasilnya tidak 100% akurat karena sebuah foto mungkin sangat personal, tapi intinya adalah: kita harus memelankan ritme apresiasi kita. Luangkan sedikit saja lebih banyak waktu dalam menikmati sebuah foto. Pasti ada ide dan pesan dibalik setiap foto yang layak untuk diapresiasi dan dipahami karena dengan pemahaman, niscaya kita bisa lebih menghargai sebuah karya.

Selamat mengapresiasi foto-foto #1000kataterpilih untuk bulan Desember ini.

‘Break’ Karya: @tandur_ri
Seorang pemuda dengan kostum tokoh kartun Winnie the Pooh sedang duduk santai (istirahat) di temani handphone miliknya. Pemuda ini sedang beristirahat setelah dari pagi menyapa dan menghibur pengunjung, ada yang minta foto selfie juga berswafoto. Di Candi Prambanan Yogyakarta ini hampir setiap hari selalu ramai pengunjung. Foto ini menarik bagi saya karena ada seorang pemuda yang tidak malu memakai kostum tokoh kartun untuk menghibur pengunjung Candi Prambanan.

‘Black Jack’ Karya: @indra_koesoema
Foto ini sy ambil di stasiun sudirman-jakarta,minggu lalu setelah selesai dari acara CFD di thamrin, rencana mau ke bogor…begitu sampai peron dan lihat2 sekeliling, sy tertarik dengan gambar tokoh yang pakai topi deingan ekspresi yang terkejut/takut dan gambar kuda hitam dibawahnya dimana diantaranya ada tangga jalan /eskulator, lalu sy menunggu orang yg lewat turun, ada beberapa yg sy foto, tapi foto ini yg sy kira pas dengan ekspresi gambar.
‘Safety First Karya: @aqishk
Foto ini saya ambil hari minggu pagi di suatu acara pameran publik di gubernuran Banjarbaru. Saat itu saya tertarik melihat banyak anak sedang asik menikmati naik katrol mobil tim sar polisi bersama para petugas polisi. Mereka terlihat menarik dan saya ambil beberapa momen. Foto ini adalah salah satunya. Menurut saya dalam foto ini kita dapat belajar hal baru tidak hanya di dalam kelas, tetapi belajar hal-hal baru yang menarik di luar pun bisa kita pelajari sebagai hal yang menarik. Terutama untuk kegiatan outdoor kita tidak lupa menggunakan konsep safety first.
‘Bubbling’ Karya: @sigitzero
Foto ini diambil di bunderan hi Jakarta, bulan Desember 2019, Melihat subjek ini saya berimajinasi seakan akan mereka sedang memikirkan sesuatu, balon udara itu seakan akan menjadi representasi pemikiran mereka.
‘Shadow Dalam Terowongan’ Karya: @rickyagustinusramdan
Cerita di balik foto ini, adalah saat saya hendak hunting di stasiun MRT. Dan saya melihat banyak orang di bawah terowongan kendal (Dukuh Atas Jakarta pusat) yang sedang melihat pameran kreativitas dari teman2 komunitas di Jakarta. Saya tertarik dengan para orang yang membelakangi cahaya yang berada di ujung terowongan.. layering, highlight & shadow nya bagus untuk dipotret.
‘Motorcross’ Karya: @tofifoto
‘Life begins at night’ ~Charlaine Harris~ Karya: @sylvia.kho_
‘Reminiscing Jakarta’ Karya: @geraldandika

Foto ini saya ambil dari rooftop Intiland Tower, Jakarta Selatan. Seorang teman sedang berdiri menikmati indahnya gemerlap lampu jalanan dan kendaraan yang melintas dibawahnya. Refleks, saya mengeluarkan smartphone saya untuk mengabadikan momen tersebut, karena memang akses menuju rooftop ini tidak terbuka untuk umum dan hanya dapat masuk dengan ijin dari pengelola gedung. Dan saya pun puas dengan hasil foto yang saya dapatkan dengan view Jakarta di malam hari ditemani gedung pencakar langit yang berdiri kokoh.

This image has an empty alt attribute; its file name is 9-950x630.jpg‘Batu Bolong Beach’ Karya: @franklinglenn

Bali diberikan hadiah mewah berupa kekayaan alam oleh sang pencipta. salah satunya adalah pantai eksotis nan indah yang mengelilingi pulaunya. Oleh sebab itu banyak turis mancanegara maupun lokal datang untuk menikmati keindahannya.
Foto ini diambil ketika saya mengunjungi pantai batu bolong, canggu. beberapa turis asia dan eropa sedang menikmati indahnya matahari terbenam, memuja cahaya keras nan lembut ketika menyuntuh kulit di atas batu karang yang besar. atau sekedar berswafoto ria.

About Dita Alangkara

Dita Alangkara was born in Yogyakarta, 15 January 1975. Learning photography since 1994. He began to pursue photography professionally as a freelance photographer in some foreign media between 1998-1999. After that he joined The Associated Press bureau in Jakarta until now.

Check Also

Menelusuri Labirin Kotagede

Para pencinta fotografi menikmati kehangatan warga Kotagede. Mereka memasuki ruang-ruang personal dan menjadi bagian dari warga.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.