Article

Permata Photojournalist Grant (PPG) VII: CERMIN TANAKA

Oleh: Rahmad Azhar Hutomo Sejumlah jarum berukuran 0,2-0,5mm terpasang pada derma pen, alat microneedling elektronik yang biasa digunakan untuk perawatan kecantikan. Perlahan dan teratur, ujung-ujung jarum menekan permukaan wajah, menembus ke dalam pori-pori kulit wajah dan menimbulkan luka-luka kecil yang mengeluarkan tetesan darah. Ada rasa ngilu sekaligus ngeri saat menyaksikannya. …

Read More »

Permata Photojournalist Grant (PPG) VII: OPERA ANTON

Oleh: Muhammad Ali Wafa Anton (25) meninggalkan Padang untuk merantau dan mencoba peruntungannya di Jakarta. Gemerlapnya kehidupan Jakarta dari layar televisi membuat Anton remaja diam-diam menyimpan keinginan dan cita-cita untuk masuk TV dan menjadi artis terkenal. Karena itu pula, Anton rela meninggalkan kuliahnya di Padang dan kemudian bekerja sebagai kasir …

Read More »

Permata Photojournalist Grant (PPG) VII: DIRTY FOR GLORY

Oleh: Muhammad Adimaja Dalam skala global, diperkirakan jumlah sampah elektronik di tahun 2018 akan mencapai 49,8 juta ton dengan tingkat pertumbuhan 4%-5% per tahunnya. Data ini diperoleh berdasarkan penelitian United Nations University. Sebagai pasar dan pusat industri terbesar dalam sektor barang elektronik, Asia menjadi penyumbang sampah elektronik terbesar dalam rentang …

Read More »

Permata Photojournalist Grant (PPG) VII: KENCANA WUNGU

  Kencana Wungu Oleh: Edy Ismail Hal-hal yang dianggap tambuh Menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan kembali Semua akan kami rangkai dalam Gozonk Gosip panas  “Ter Ikeh Ikeh Kimochi“ Kalimat pembuka Kencana Wungu di “Gozonk” dalam video Instagramnya. Rizky Chayono atau biasa dipanggil Rizky Chay tampil sebagai ratu yang melenggang …

Read More »

Permata Photojournalist Grant (PPG) VII: Membungkus ‘Perubahan’ dengan Rangkaian Kata Visual

Kehidupan dimulai saat terjadi sebuah perubahan. Seperti waktu yang tak pernah mau menunggu, berganti dari detik menjadi menit dan kemudian menjadi jam. ‘Perubahan’ juga tidak bisa dihentikan apalagi dihindari, ia menjadi teman di setiap langkah manusia menyusuri jalan dan melewati sekat-sekat kehidupannya. Hal inilah yang coba ditampilkan oleh delapan fotografer …

Read More »

Buku Foto “KUNING”, karya Naztia Haryanti

Buku Foto “KUNING”, karya Naztia Haryanti. Oleh: Ridhwan Siregar “Tak ada yang tau, Dulu aku membencimu Aku malu melihat kondisimu Malu melihat tatapan orang-orang. — Tapi itu dulu.” Karya visual bertema keluarga selalu menarik perhatian saya, apalagi yang mengangkat tentang relasi antara ayah dan anaknya. Tema yang juga saya tampilkan …

Read More »

Buku Foto LITE

    Memotret dengan kamera telepon selular kini dilakukan oleh para pemilik gawai. Semua orang menjadi fotografer. Dunia fotografi belum pernah semeriah saat ini. Setiap individu bebas memotret apa yang mereka suka. Selain menjadi media perekam, gawai kini menjadi alat untuk berkreasi, merekam imaji dan menyiarkannya ke media sosial. Buku …

Read More »

Workshop Doc.Now!: Temporary Displacement

Kelompok 3 Workshop Fotografi Doc.Now! Kami sebagai mentor mencoba mengajak para peserta untuk bercerita mengenai apa yang mereka lihat dan ingin sampaikan. Peserta di kelompok 3 berjumlah 5 orang dari berbagai latar belakang pekerjaan, mulai dari pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), fotografer lepas dan PR consultant. Doc.Now! dan 1000kata kembali …

Read More »

Workshop Doc.Now!: Bali tetap Berdenyut

Kelompok 3 Workshop Fotografi Doc.Now! Kami sebagai mentor mencoba mengajak para peserta untuk bercerita mengenai apa yang mereka lihat dan ingin sampaikan. Peserta di kelompok 3 berjumlah 5 orang dari berbagai latar belakang pekerjaan, mulai dari pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), fotografer lepas dan PR consultant. Doc.Now! dan 1000kata kembali …

Read More »

Workshop Doc.Now!: The Family Man

Doc.Now! dan 1000kata kembali menampilkan karya-karya terbaik peserta workshop Doc.Now! yang telah dilaksanakan pada 4-9 Desember 2017 lalu. Karya-karya ini akan ditampilkan berturut-turut dalam beberapa minggu ke depan. Kali ini yang terpilih dari grup 1 adalah karya Frengki Lollo. Frengki Lollo yang datang dari Timor memilih untuk mendokumentasikan seorang perantau …

Read More »